Bantuan Stimulan Kemendes Dongkrak Ekonomi Desa
By Admin
nusakini.com-- Upaya memberikan stimulan yang dilakukan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) kepada desa, perlahan menjadi pendongkrak ekonomi desa.
Di Situbondo misalnya, bantuan usaha desa senilai Rp10,2 Miliar ini mulai menggerakkan geliat ekonomi di desa-desa. Stimulan yang diberikan Kemendes PDTT di Situbondo adalah penunjang usaha desa berupa keramba apung, peningkatan produksi jagung, dan 35 unit sepeda roda tiga sebagai sarana angkutan produksi.
“Masyarakat yang tidak punya keramba jadi punya keramba. Tentu ini sangat membantu ekonomi masyarakat. Perubahannya sudah mulai terlihat, masyarakat yang tadinya tidak punya motor sekarang sudah punya motor,” ujar Kepala Desa Klatakan Kecamatan Kendit Kabupaten Situbondo, Yoyok Hermanto saat bertemu tim Jelajah Desa Nusantara (JDN) yang diutus oleh Kemendesa PDTT beberapa waktu lalu.
Keberhasilan lain juga terlihat di Kabupaten Pandeglang yang diberikan stimulan usaha sebesar Rp33 Miliar Tahun 2015 lalu. Efeknya cukup signifikan, sebanyak 65 dari 140 desa tertinggal di Pandeglang kini berhasil terentaskan.
Menteri Desa PDTT, Marwan Jafar mengatakan, bantuan dalam bentuk stimulan Rp33 Miliar yang diberikan Kemendes PDTT tersebut, meliputi sarana pengembangan komoditas kelautan dan perikanan berupa keramba jaring apung, stimulan pengembangan usaha budidaya perikanan, memberikan dukungan berupa bantuan benih dan pakan ikan kerapu, bantuan sarana pengembangan usaha perdagangan, dan pengadaan alat angkut hasil produksi perkebunan.
“PAD (Pendapatan Asli Daerah) di Pandeglang masih sangat kecil, sementara Pandeglang masih masuk kategori kabupaten tertinggal. Kita berikan stimulan-stimulan agar ekonomi di Pandeglang bisa bergerak dan maju. Agar, angka kemiskinan juga semakin berkurang,” ujar Menteri Marwan, di Jakarta, Rabu (22/6).
Tidak hanya memberikan bantuan stimulan, Kemendes PDTT juga memfasilitasi peternak ikan yang diwadahi oleh Keramba Jaring Apung (KJA) Pandeglang dengan pihak ke tiga, agar hasil panen mendapatkan harga tinggi. Di Tahun 2016, Kabupaten Pandeglang kembali mendapatkan bantuan stimulan sebesar Rp15 Miliar.
Jika Situbondo dan Pandeglang mendapatkan bantuan stimulan melalui sektor perikanan, maka berbeda dengan Kabupaten Lombok Barat yang diberikan stimulan di bidang pertanian.
Berbeda dengan Situbondo dan Pandeglang, Kemendes PDTT juga berhasil membantu peningkatan ekonomi petani jagung di Kabupaten Lombok Barat.
Tahun 2015, Kabupaten Lombok Barat mendapatkan stimulan sebesar Rp5,7 Miliar dan Rp7 Miliar di Tahun 2016. Bantuan ini digunakan untuk meningkatkan kapasitas pertanian jagung warga setempat. Terbukti, hasil produksi kini mengalami peningkatan.
“Dana stimulan yang diberikan ke Kabupaten Lombok Barat ini digulirkan, untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas komoditas tanaman pangan berupa bibit jagung dan pupuk,” ujarnya.
Menteri Marwan mengatakan, bantuan stimulan yang diberikan Kemendes PDTT bisa melalui sektor apa saja. Hal tersebut tentunya, disesuaikan dengan karakter dan potensi daerah. Bantuan juga diberikan dalam bentuk stimulan, dengan harapan dapat menghilangkan efek ketergantungan.
“Bantuan-bantuan yang kita berikan bentuknya hanya stimulan. Harapannya, stimulan tersebut dapat dijadikan modal awal yang bisa dikembangkan secara mandiri. Karena kalau terus-terusan diberikan bantuan, ekonomi kita tidak akan pernah mandiri,” ujarnya.(p/ab)